Biografi Tentang Bapak Proklamasi Ir. Soekarno
Biografi Presiden Soekarno dari Biografi Indonesia
Saat dilahirkan, Soekarno diberi nama Kusno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Tetapi karna ia seringkali sakit jadi saat berusia lima th. namanya dirubah jadi Soekarno oleh ayahnya. Nama itu di ambil dari seseorang panglima perang dalam cerita Bharata Yudha yakni Karna. Nama “Karna” jadi “Karno” karna dalam bhs Jawa huruf “a” beralih jadi “o” sedang awalan “su” mempunyai makna “baik”.
Di masa datang saat jadi Presiden R. I., ejaan nama Soekarno ditukar olehnya sendiri jadi Sukarno karna menurut dia nama itu memakai ejaan penjajah. Ia tetaplah memakai nama Soekarno dalam sinyal tangannya karna sinyal tangan itu yaitu sinyal tangan yang terdaftar dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yg tidak bisa dirubah. Sebutan akrab untuk Soekarno yaitu Bung Karno.
Sesudah lewat perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno serta Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan ide mengenai basic negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno serta Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno dipilih dengan aklamasi jadi Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Terlebih dulu, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang lalu jadi basic (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berusaha mempersatukan nusantara. Bahkan juga Soekarno berupaya mengumpulkan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, serta Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang lalu berkembang jadi Pergerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang mengakibatkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Demikian sebaliknya MPR mengangkat Soeharto jadi Petinggi Presiden. Kesehatannya selalu lebih buruk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia wafat dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta serta dimakamkan di Blitar, Jawa timur di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya jadi “Pahlawan Proklamasi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar