Kamis, 27 September 2018

Kisah Heroik di Dunia nyata Hingga Kehilangan Nyawa

Kisah Heroik - Pernahkan kamu Mendengar "Not all heroes wear capes", kamu tentu sempat dengar arti itu. Yap, arti yang berarti "Tidak semua pahlawan kenakan jubah" itu nyatanya memang benar terdapatnya. 

Hal tersebut dibuktikan melalui Kisah Heroik di Dunia nyata aksi berani beberapa orang berikut ini. Mereka ikhlas Hingga Kehilangan Nyawa untuk keselamatan orang yang lain, bahkan juga orang yang tidak mereka kenal. 

Seperti apakah kisahnya? Tersebut penjelasannya seperti yang Biolog Indonesia kumpulkan dari beberapa sumber, Jumat (24/3). Membuat haru! 

Riyanto Memeluk Bom demi melindungi Jemaah Gereja.
Riyanto adalah anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser) yang wafat karena ledakan bom saat Misa Natal di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur pada 24 Desember 2000. Awalannya, Riyanto bersama dengan tiga partnernya ditugaskan Pergerakan Pemuda Ansor Mojokerto mengamankan Gereja Eben Haezer. Malam Natal berjalan khusyuk. Akan tetapi seputar jam 20.30 WIB, seseorang jemaat menyimpan berprasangka buruk pada suatu bingkisan yang tergeletak di muka pintu masuk gereja. 

Anggota Banser serta petugas berupaya mengamankan bungkusan meresahkan itu. Riyanto buka bingkisan dalam tas hitam dengan kabel terlihat menjulur. Tidak diduga keluar percikan api. Riyanto minta kebanyakan orang berlindung. 

Dia buang bom keluar dari gereja supaya tidak meledak di dalam gereja. Bom dibuang keluar ke tempat sampah, tetapi terpental. Riyanto berupaya buang lebih jauh lagi dari gereja. Akan tetapi, bom keburu meledak. Riyanto berpulang dengan selamatkan nyawa beberapa orang. 


Tiga petugas kereta api berkorban saat tragedi Bintaro.
Tragedi kecelakaan kereta api di Bintaro, Jakarta Selatan pada tahun 1987 dipandang seperti musibah terburuk dalam histori perkeretaapian di Indonesia. Musibah itu juga sudah sempat kembali terulang lagi pada tahun 2013. 

Tragedi Bintaro II itu mengonsumsi korban wafat tiga petugas KRL serta empat penumpang. Walau sebenarnya tragedi itu bisa jadi mengonsumsi semakin banyak korban. Akan tetapi tiga orang petugas KRL sigap. Mereka lari serta berteriak pada semua penumpang supaya selekasnya kabur mengarah gerbong belakang. 

Sesudah lakukan pekerjaannya, bukannya turut selamatkan diri, tiga petugas ini justru kembali pada kabin masinis untuk berjuang hentikan laju kereta. Beberapa nama petugas yang ikhlas mengorbankan nyawa mereka untuk pekerjaan serta tanggung jawab pekerjaan ialah Sofyan Hadi, Darman Prasetyo, serta Agus Suroto. 

Aitzaz Hasan Melindungi ribuan pelajar dari serangan bom bunuh diri.
Aitzaz Hasan adalah seseorang pahlawan di Propinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan sebab sudah menggagalkan usaha bom bunuh diri di sekolahnya walau mesti mengorbankan nyawanya sendiri. Cerita Hasan ini diawali saat 6 Januari 2014 yang lalu ia serta sepupunya, Musadiq Ali Bangas, berjumpa dengan seseorang pemuda berumur 20 tahunan saat dalam perjalanan ke arah sekolahnya. Pemuda itu lalu menayakan letak satu sekolah yang kebetulan adalah sekolah kedua-duanya. 

Sebab mereka satu jalan, pada akhirnya ketiganya akan memutus untuk berjalan bersama. Waktu berjalan berikut Hasan terasa tingkah pemuda itu makin aneh, sang sepupu lantas membisikkan jika di dada pemuda itu ada rompi aneh yang peluang bom. 

Walau sebenarnya waktu itu sekolah mereka tengah mengadakan upacara bendera, hingga ada seputar beberapa ribu pelajar ada di halaman. Sebab kecurigaanya makin besar pada akhirnya Hasan membulatkan tekad menguber pemuda itu. 

Mengerti tujuanya telah Mengenal Permainan Judi Poker, aktor bom bunuh diri itu percepat jalannya akan tetapi sukses dihentikan Hasan pas di gerbang sekolahnya. Sayangnya sebab cemas aktor bom itu pada akhirnya meledakkan dianya dengan Hasan. 

Karena luka yang begitu kronis, Hasan tidak dapat diselamatkan serta wafat dalam perjalanan ke rumah sakit. Tindakan heroik Hasan ini sendiri lalu dianugerahi Titel Pahlawan Nasional oleh pemerintah Pakistan dan titel Mujahid Sejati oleh Jamiat Ulama Pakistan. 

Takeshi Miura dan Miki Endo di Terjang Tsumani Demi Warga Jepang

Tsunami yang menempa Jepang pada tahun 2011 yang lalu dipandang seperti salah satunya bencana alam terburuk yang sempat menempa Negeri Sakura. Akan tetapi dibalik musibah itu, ada cerita pengorbanan dua orang petugas yang sukses selamatkan beberapa orang walau mesti kehilangan nyawanya sendiri. 

Mereka ialah Takeshi Miura serta Miki Endo. Mereka tengah bekerja di pos penjagaan divisi penanggulangan bencana, saat tsunami dengan ketinggian 10 mtr. menerjang. Akan tetapi mereka berdua pilih selalu bertahan sambil berikan teguran pada masyarakat yang lain bila tsunami sudah hadir. 

Kedua-duanya lalu dilaporkan meninggal waktu bekerja. Takeshi serta Miki juga dikenang menjadi pahlawan yang ikhlas mati untuk selamatkan nyawa orang yang lain. 

Arland Williams Mendahulukan Orang Lain dari pada Dirinya
Satu insiden kecelakaan berlangsung pada suatu pesawat penerbangan Florida Flight 90 yang jatuh di danau beku pada Januari 1982. Waktu team penyelamat hadir serta melemparkan tali ke beberapa korban, seseorang penumpang bernama Arland Williams tidak selekasnya menggunakannya. 

Dia justru memberi life ring itu pada korban yang lain, demikian selanjutnya sampai bekas dianya seseorang. Akan tetapi sayangnya ia justru meninggal kedinginan sebab berupaya memprioritaskan korban yang lain.